Sekarang kita dihadapkan pada kenyataan
jika betapa mirisnya negara kita masih mengimport buah dan sayur-sayuran dari
luar negeri padahal Indonesia sebagai negara yang agraris. Selain itu harga pupuk yang melambung
tinggi membuat para petani menjerit dan
harga hasil panen yang tidak sesuai hal ini membuat petani merugi. Pergeseran
budaya juga mempengaruhi pertanian di Indonesia juga, banyak anak-anak petani
merasa malu untuk mengakuinya jika mereka adalah anak seorang petani dan
menganggap pekerjaan bertani itu merupakan sesuatu yang memalukan sehingga
banyak dari mereka lebih memilih pergi ke kota besar kerja sebagai buruh
pabrik, dan bahkan keluar negeri untuk menjadi TKW/TKI.
Seorang petani juga dapat hidup
sukses. Di zaman era yang modern ini masyarakat sudah mulai mengerti dan
memahami tentang hidup sehat. Mereka ingin mengkonsumsi sayur-sayuran dan
buah-buahan yang organik. Seperti yang kita ketahui sayur-sayuran dan
buah-buahan organik memiliki nilai jual yang lebih mahal namun para petani kita
masih ragu untuk beralih pertanian dari kimia/pestisida menjadi organik, alasan
mereka yaitu takut hasil yang mereka dapatkan tidak sesuai dan merugi,
pertanian organik sulit diterapkan, prosesnya yang lama dan para petani malas.
Padahal itu semua salah, pertanian
organik justru lebih mengutungkan tidak banyak mengeluarkan biaya untuk pupuk karena kita dapat membuatnya dengan mudah
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dan di sekitar kita dan hasil yang
diperoleh lebih banyak. Kita dapat memanfaatkan barang bekas yang kita miliki
seperti bekas karung beras, ember bocor atau memanfaatkan pekarangan rumah jika
kita memiliki luas lahan yang cukup di sekitar rumah. Kita menanam sayuran yang mudah seperti
kangkung, bayam, terong, cabai, sawi, tomat.
cara memanfaatkan pekarangan rumah
untuk kebun sayuran. Kita dapat membuat bedengan sayuran apabila kita memiliki
pekarangan yang masih luas atau dapat menggunakan plastik polibag. Cara ini
juga dapat diaplikasikan di kebun atau perladangan jika tidak memiliki perkarangan
di rumah.
Cara pembuatan bedengan.
Kita dapat membuat
bedengan pertanian 1-10 bedeng dengan ukuran panjang bedengan 10 meter dan
lebar bedengan 1 m, jarak antara bedengan satu dan lainnya 0.5 mater namun kita
dapat menyesuaikan dengan luas lahan yang kita miliki. Setelah kita menyiapkan
media tanahnya maka yang perlu kita persiapkan berikutnya adalah membuat pupuk
kompos dan MOL (Micro Organisme Local)
yang berfungsi sebagai pengurai bakteri-bakteri dalam tanah yang dapat membuat
tanah menjadi subur.
Cara membuat MOL (Micro Organisme Local) bahan-bahan dan peralatan yang kita
butuhkan sebagai berikut:
Bahan:
1kg
gula pasir
1 kg dedak halus
¼ kg terasi udang
10 Liter air panas
5 Liter perasan pelepah pisang yang
telah membusuk
Alat
siapkan ember ukuran 20 liter, plastik dan karet sebagai penutup
Cara pembuatannya
Rebuas air 10 liter hingga mendidih.
Masukan 1 kg gula pasir, 1 kg dedak halus dan ¼ terasi kedalam ember 20 liter.
Lalu tuangkan 10 liter air mendidih ke delam ember 20 liter yang telah terisi,
gula pasir, dedak halus dan terasi. Aduk-aduk air hingga air menjadi dingin
(catatan selama pengadukan kita harus menggunakan masker) setelah air menjadi
dingin masukan 5 liter air perasaan pelepah pisang yang telah membusuk. Lalu
tutup rapat-rapat ember jangan sampai udara masuk ke dalam ember, lalu simpan
pada udah yang sejuk hindarkan dari sinar matahari secara langsung. Simpan
cairan selama 20 hari.
Pembuatan pupuk kompos
Bahan yang kita butuhkan:
- dedaunan yang masih segar,
- kotoran hewan (kambing, sapi),
- sekam,
- dolomit,
- air.
Catatan: perbandingan
1 karung dedaunan: 2 karung kotoran hewan: 1 karung sekam).
Pengamplikasian tanaman di kebun
Setelah kita dapat membuat bedengan pertanian, MOL (Micro organisme local) dan pupuk kompos
lalu kita dapat mengaplikasikannya. Sebelum bedengan di tanami sayuran maka
beri dolomit terlebuh dahulu agar zat asam dalam tanah menjadi netral, setelah
itu beri pupuk kompos pada bedengan. Pilihan tanaman yang memiliki umur yang
pendek seperti kangkung, bayam, kacang, sawi dll. Sebaiknya setiap bedengan
ditanami dengan tanaman yang berbeda jenis dan memiliki masa panen yang berbeda
agar masa panen sayuran dapat berkesinambungan.
Selamat mencoba dipekarangan rumah anda. Semoga artikel ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dalam artikel ini masih banyak kekurangannya
maka kami butuh saran dan kritikan yang dapat membantu artikel ini untuk
melengkapi agar menjadi lebih baik. Sekian dan terima kasih............
Bagus..biar org jadi petani yang sukses
BalasHapus